DEPOK – Banyak orangtua merasa bergengsi jika anak mereka berhasil lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan menempuh pendidikan di sekolah negeri. Para orangtua juga beranggapan jika anak mereka masuk sekolah negeri favorit, maka jaminan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lebih besar.
Anggapan itu dibantah oleh Wakil Ketua DPRD Depok Igun Sumarno. Koordinator Komisi D Bidang Pendidikan ini menilai sekolah negri bukan jaminan siswa lolos PTN nantinya.
“Masuk negeri misalnya sudah pasti masuk PTN. Saya enggak yakin begitu. Sekolah terbaik di negeri belum tentu bisa menjamin anak masuk PTN,” tukasnya.
Igun mengimbau pada orangtua agar tidak memaksakan anak mereka masuk ke sekolah negeri dengan cara apapun. Sekolah negeri, lanjutnya, tidak juga menjadi patokan atau ukuran sekolah tersebut memberikan materi yang bagus atau tidak.
“Saya kira tak ada istilah gengsi atau tak gengsi, tetapi ini soal kemampuan daya pikir kecerdasan. Anak itu pintar belum tentu cerdas, cerdas sudah pasti pintar. Saat salah jawab UN, bukan berarti anak bodoh. Mungkin saja tak sesuai sekolahnya berikan materi. Negeri bukan ukuran untuk bagus dan tak bagus,” katanya.
Sekolah negeri di Depok, kata Igun, sejatinya untuk membantu para orangtua yang tidak mampu agar tetap bisa melihat anak mereka bersekolah. Sebab, Pemkot Depok memberikan kuota bagi siswa miskin dan bina lingkungan.
“Sekolah negeri di Depok sejatinya membantu orangtua siswa yang daya beli sekolahnya tak mampu. Di luar itu tentunya harus melalui syarat passing grade,” tandasnya. (ira)